Sabtu, 06 November 2010

SEBAB KEMATIAN PARA KHALIFAH

SEBAB KEMATIAN

KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB

Khalifah Umar bin Khattab meninggal pada bulan Dzulhijjah 23 H/644 M dalam usia 63 tahun. Kematiannya disebabkan oleh luka yang diderita akibat tikaman-tikaman yang dilakukan Abu Lu’luah. Pembunuh ini berasal dari Persia (Iran),yang mendendam akibat penaklukan yang dilakukan pasukan Islam pada masa Umar. Tragedi ini merupakan pembunuh politik pertama dalam sejarah Islam. Kemudian jenazahnya dikebumikan disamping Abu Bakar dan Rasulullah Saw.

Ensiklopedi Islam 5 (PT KATIAR BARU VAN HOEVT). Kesuksesan Umar dalam mengibarka panji-panji Islam mengundang rasa iri dan dengki di hati-hati musuhnya. Salah seorang musuhnya Abu Lu’luah telah mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis. Ia menikam Umar tatkala bersiap-siap memulai sholat shubuh. Peristiwa ini mengakibatkan kematiannya. Ia wafat dalam usia 63 tahun. Setelah kurang lebih 10 tahun menggegam amanat khalifah.

UTSMAN BIN AFFAN BIN ABDUL ASH

Lahir dari keluarga yang kaya dan berpengaruh di suku bangsa Quraisy dari Bani Umayyah dan usia beliau lebih muda dari Raulullah. Beliau mendapat pendidikan yang baik. Beliau telah belajar membaca dan menulis pada usia dini. Di masa mudanya beliau sudah menjadi pedagang yang kaya.

Sebelum Umar bin Khattab meninggal ia telah menyiapkan sebuah komite yang terdiri dari 6 Sahabat Rasulullah untuk memilih Khalifah diantara mereka. Mereka adalah Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awwam, Thalhah bin Ubaidillah, Abdurrahman bin Auf dan Sa’ad bin Abi Waqosh. Diantara mereka yang dipilih sebagai Khalifah Islam yang ke-3 adalah Utsman bin Affan.

6 tahun pertama masa pemerintahan Islam berjalan dengan damai namun 6 tahun masa pemerintahan sesudahnya terjadi pemberontakan. Sayangnya, Utsman tidak bisa menindak tegas para pemberontak ini. Beliau selalu berusaha untuk membangun komunikasi yang berlandaskan kasih sayang dan kelapangan hati tatkala pemberontak memakasa beliau untuk melepaskan kursi kekholifahan . Beliau menolak dengan mengutip perkataan Rasulullah suatu saat nanti Rasulullah akan memakaikan baju padamu wahai Utsman dan jika orang-orang menghendakimu untuk melepaskannya, jangan lepaskan karena orang-orang itu.

Setelah itu terjadi pengepungan yang lama yang akhirnya pemberotak berhasil memasuki rumah Utsman dan membunuh beliau. Utsman bin Affan syahid pada hari Jumat 17 Dzulhijjah 35 H memerintah selama 12 tahun sejak 23 tahun.

ALI BIN ABI THALIB

Merupakan kholifah pertama dari keluarga Hasyim ayahnya Abu Tholib bin Abdul Mutholib bin Abdi Manaf ,dan ibunya bernama Fathimah binti Arat bin Hasyim bin Abdi Manaf. Ali dilahirkan didalam ka’bah dan mempunyai nama kecil Haidaroh.

Dari segi agama Ali bin Bin Tholib adalah seorang ahli agama disamping ahli sastra terkenal,antara lain lewat buku beliau ”NAHJUL BALAGHOH”.

Syahidnya Utsman membuat kursi kekholifahan kosong selama 2-3 hari banyak orang khususnya para pemberontak (yang telah membunuh Utsman) mendesak Ali untuk menggantikan posisi Utsman. Para sahabat Rasulullah meminta kemudian akhirnya dengan sangat terpaksa Ali menerima jabatan sebagai kholifah yang ke-4.

Karena suasana peralihan kekholifahan ini penuh dengan kekacauan maka Ali berusaha membuat penyegaran dalam pemerintahan dengan memberhentikan seluruh gubernur yang di angkat. Hal ini memicu konflik diantara Ali dan Muawiyah juga muncul konflik antara Ali dan Aisyah dan mengakibatkan meletusnya perang Jamal sedangkan antara Ali dan Muawiyah mengakibatkan pecahnya perang Shiffin(37 H). perang ini berakhir dengan perdamaian yang dilakukan oleh Amar bin’Ash terpaksa Ali memerintahkan pasukannya untuk menghentikan peperangan maka terjadilah gencatan senjata. Akibat kebijakan Ali maka pasukan itu terpecah menjadi tiga bagian . Kelompok Syi’ah yang dengan segala resiko dan pemahaman mereka tetap mendukungnya. Kelompok Murji’ah menyatakan mengundurkan diri. Kelompok Khowarij yang memisahkan diri serta Menyatakan tidak senang dengan tindakan Ali.

Kelompok ketiga inilah yang akhirnya memeberontak,dan menyatakan ketidaksetujuan mereka denganAli sebagai kholifah. Muawiyah sebagai penguasa Syiria dan Amr bin ‘Ash sebagai penguasa Mesir mereka berencana untuk membunuh ketiga pemimpin itu. Kaum pemberontak tersebut maka mereka menyuruh ‘Abdurrahman bin Muljam untuk membunuh Ali di Kuffah yang sedang menuju mesjid. Wafat pada tanggal 19 Ramadhan 40 H usia 63 thn. Syahidnya beliau merupakan berakhirnya era khulafaurrasyidin. ‘Amr Bakar membunuh ‘Amr bin ‘Ash di Mesir (tidak berhasil) Hajjaj bin’Abdullah membunuh Muawiyah di Damaskus (tidak berhasil juga).

ULAMA BARSISOH

Ia adalah seorang ulama yang sangat alim, namun sangat disayangkan di akhir hayatnya ia meninggal dalam keadaan suul khotimah. Dalam suatu cerita, ketika suatu hari Barsisoh bertemu dengan syaitan yang menyamar menjadi seorang ulama yang ahli ibadah. Ia menanyakan apa rahasia ia menjadi seorang ibadah maka Syaitan itu menjawabnya dengan mengajak Barsisoh ke sebuah rumah yang mewah dan memasukinya. Di dalamnya terdapat khamer,wanita penggoda,dan bayi yang disampingnya terdapat pedang. Inilah rahasiaku sehingga aku menjadi seorang ahli ibadah. Dan aku sekarang tawarkan kepadamu, pilihalah satu diantara yang tiga tersebut. Barsisoh pun merasa bingung karena semua yang ditawarkan merupakan larangan Allah. Maka Barsisoh pun memilih khamer karena Barsisoh berfikir dengan meminum khamer hanya dapat merugikan diri sendiri tidak orang lain. Ternyata apa yang dipilih oleh Barsisoh itu salah besar. Ketika meminum khamer dalam keadaan tidak sadar dan syahwatnya memuncak Barsisoh melihat seorang wanita penggoda dan menidurinya. Ketika sedang melakukan dengan wanita penggoda tersebut bayi merengek, dan Barsisoh merasa tergganggu dengan rengekan bayi tersebut langsung Barsisoh membunuh bayi tersebut dengan pedang yang berada di sampingnya. Tidak sampai berhenti disitu Barsisoh merasa ketakutan dengan apa yang telah ia lakukan kepada wanita penggoda tersebut yang akan berakibat wanita itu hamil, tanpa berfikir panjang Barsisoh pun menusukkan pedang ke perut wanita penggoda tersebut,hingga mati kehabisan darah. Inilah sebuah kisah perjalanan seorang ulama yang tergoda oleh bisikan syaitan yang terkutuk.

ZAID BIN TSABIT

1. Dia diberi gelarلضحاك الدخاري الانصاري ا sewaktu Nabi datang ke Madinah Zaid berumur 4 tahun dan dia sudah hafal 16 suroh Al-Qur’an.

2. Zaid mengikuti perang khondak dan peperangan sesudahnya.

3. Nabi menyerahkan bendera Bani Nadzar kepada Zaid ketika perang Tabuk yang pada awalnya dipegang Umaroh bin Hazm sewaktu Umaroh mohon penjelasan kepada nabi sebab apa? kenapa bendera itu diambil dari tangannya lalu diberikan kepada Zaid, Nabi menjawab" "القران مقد م alquran wajib didahulukan dan Zaid yang lebih banyak hafal Al-Qur’an dari pada engkau.

4. Zaid juga termasuk sekretaris wahyu dan surat-surat untuk Rasul.

5. Zaid diserahi baitul mal oleh kholifah Usman.

6. Zaid yang menghimpun Al-Qur’an atas perintah Abu Bakar dan Umar.

7. Abu Bakar menganggap bahwa Zaid adalah seorang pemuda yang terpercaya dan aku tidak ragu sama sekali.

8. Zaid termasuk tokoh Madinah dalam bidang keadilan, qiro’at, fatwa, dan faroidh.

9. Zaid juga yang paling mahir dalam ilmu faroidh.

10. Menurut Assya’bi Zaid melebihi orang-orang lain dalam ilmu faroidh dan Al-Qur’an.

11. Zaid sudah meriwayatkan hadits sejumlah 92 hadits. Diantaranya terdapat 5 hadits yang disepakati oleh Bukhori dan Muslim. Bukhori 4 hadits Muslim 1 hadits.

12. Zaid wafat pada tahun 15 H.

ABDULLAH BIN ‘ABBAS

Beliau adalah :

1. Putera pamannya Nabi yang bernama Abbas bin Abdul Mutholib. Beliau diberi gelar Al-Hibr wal Bahr (tinta dan lautan) karena banyak ilmunya

2. Beliau lahir pada tahun ke-3 sebelum hijrah dan ketika itu Bani Hasyim berada di Syi’ib (شعب(

3. Ketika itu pula Abdullah bin Abbas dibawa kepada Rasul dan Rasul menyuapinya dengan ludah Rasul kemudian mendekapnya didadanya dan setelah itu Nabi mengucapkan kalimat untuk merndo’akannya yang berbunyi :

ا للهم فقهه فى الد ين و علمه التا ويل و علمه الحكمة

Artinya : “Anugerahkanlah olehmu akan dia di dalam agama dan ajarilah akan dia akan ta’wil, dan ajarilah dia akan hikmah.

4. Ketika ia sampai pada puncak kepemimpinannya dalam memberi fatwa dan penjelasan, dan sungguh ia itu tergolong sahabat yang paling banyak memberikan fatwa secara bebas/kebebasan.

5. Abdullah juga seorang dari Abaadillah yang empat (empat serangkai nama Abdullah). Dan juga salah seorang dari enam sahabat yang banyak memberikan/meriwayatkan hadist-hadist.

6. Abdullah sudah meriwayatkan 1660 hadist yang sudah disepakati Bukhori dan Muslim 95 H. Bukhori sendiri 120 hadits dan Muslim 49 hadits. Serta kebanyakan hadits yang di riwayatkan diambil dari para pembesar sahabat.

7. Abdullah tidak mengambil dari hadist Rasul karena ketika Rasul wafat Abdullahbin Abbas Beliau berumur 13 tahun.

8. Beliau sangat bersungguh-sungguh didalam mengetahui hadist dan ilmu yang dikumpulkan para sahabat. Dan umumnya hadits-hadist Nabi dia dapati pada sahabat Anshor. Ketika ibu beliau mendapatinya sedang tidur, kemudian Abdullah menuggu orang itu sampai terbangun dan tidak meninggalkan orang itu karena tidur. Itulah sifat Abdullah yang akhlaknya begitu bagu/mulia. Dan ketika orang itu terbangun beliau langsung menanyakan sesuatu yang dikehendaki, lalu kemudian pergi.

9. Beliau bersifat seperti itu karena keluasan ilmunya, kekuatan hujjahnya, dan kejernihan akal fikirannya, maka Umar mendekatinya dan memuliakannnya padahal Abdullah bin Abbas masih muda sekali umurnya.

10. Sewaktu Abdurrahman bin Auf berkata kepada Umar : “Sungguh anakku sudah sebesar dia” Umar menjawab “Dia dimuliakan sebab ilmunya”. Dia adalahorang yang ahli bahasa dan sastra. Walaupun umurnya masih muda sekali, tetapi baik sekali akhlaknya dan faham betul tentang Allah diantara mereka.

11. Keahlian bahasa Arab secara sempurna pada diri Ibnu Abbas menonjol sekali, baik ilmu bahasanya, fashohahnya dan kelengkapannya.

12. Ibnu Mas’ud berkata:”sebaik-baik penterjemah Al-Qur’an adalah Abdullah bin Mas’ud “.Ibnu Mas’ud berkata:”Ibnu Abbas adalah orang yang paling mahir di antara ummat Muhammad tentang apa-apa yang di turunkan kepada Rassull”.Atho berkata “aku tidak melihat yang paling mulia dari pada persidangan kecuali Ibnu Abbas dan para ahli fiqih yang berada di sampingnya “.Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah berkata : “ Tidak ada orang yang lebih mahir tentang fiqih tafsir alquran, bahasa arab, syi`ir , hitung dan faroid.

13. Pada suatu hari ibnu Abbas , mengadakan persidangan untuk ilmu fiqih, ilmu ta`wil, ilmu geografi, ilmu syi`ir, dan ilmu sejarah bahasa arab. Dan tidak ada seorang alim pun yang duduk bersamanya kecuali duduk memulyakannya dan tidak ada seseorang penanya yang bertanya kepada Beliau kecuali memperoleh ilmu. Kebanyakan hidupnya dicurahkan untuk ilmu pengetahuan, dia belajar dan mengajar. Beliau tidak aktif dalam bidang kepemerintahan kecuali sebentar saja yaitu sewaktu Sayidina Ali mangangkat Beliau menjadi pegawai Bashroh.

14. Beliau wafat di Thoif pada tahun 68 H. dalam usia 71 tahun. Karena Ibnu Abbaslah berkembang ilmu penduduk Mekkah dalam jurusan tafsir dan fiqih.

ABDULLAH BIN MAS’UD

1. Dia adalah “Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud bin Ghofil Al-Huzali”. Kadang-kadang beliau dibangsakan kepada ibunya, sehingga ia dipanggil “Ibnu Ummi Abd”. Dia masuk islam lebih dulu (permulaan islam). Dia adalah orang ke enam dari enam orang yang masuk islam, yang belum ada seorang muslim di bumi ini. Kecuali mereka berenam ialah orang yang pertama kali mengeraskan bacaan Al-Qur’an, dan memperdengarkannya kepada orang-orang Quroisy, dia ikut hijrah ke Habasyah, lalu ke Madinah. Dia juga yang mengikuti perang Badar, perang Uhud, serta peperangan lain.

2. Dialah yang membunuh Abu Jahal pada perang Badar, dan Nabi menjanjikkan syurga untuknya. Dia selalu menyediakan siwak untuk Nabi, air bersucinya dan sendalnya. Dia selalu memakaikan sandal setiap kala Nabi sesudah pergi, dan melepaskannya serta membawa di tangannya ketika Nabi duduk.

3. Dia juga seorang pengawal Nabi, sewaktu beliau berjalan, melindunginya sewaktu beliau mandi, membangunkannya apabila beliau tidur. Dia masuk ke rumah Nabi tanpa hijab, sehingga sahabat mengira bahwa dia termasuk kerabat Nabi. Dan Uqbah binAmr mengatakan bahwa “Tidak ada lagi orang lain yang lebih alim, ,melebihi Abdullah bin Mas’ud”.

4. Dia meriwayatkan 848 hadits, Al-Bukhori meriwayatkan 21 hadits dan Muslim meriwayatkan 65 hadits. Dia tergolong sahabat yang jauh pandangannya dari fatwa, tokoh dalam Al-qur’an dan fiqih, diantara pendapatnya yang paling menonjol adalah dipakainya “RO’YU” manakala tidak ada nas.

Ibnu Mas’ud pada akhir hayatnya meninggalkan Kufah menuju ke Madinah. Lalu wafat di Madinah pada tahun 32 H.

ABDULLAH BIN AMRU BIN ASH

Beliau masuk islam sebelum bapaknya (Amr masuk Islam). Dab umurnya lebih muda dari bapaknya 12 tahun, beliau sangat mahir dalam Al-Qur’an dan kitab (kitab dari langit yang dulu). Beliau mempunyai keistimewaan dengan tidak merasa cukup dengan menghafal apa yang didengar nabi saja, melainkan menulisnya juga. Abu Hurairah berkata : Tak ada seorang yabg lebih hafal hadits nabi dariku selain Abdullah bin Amr bin Ash sebab dia menulis dan aku tidak, dia mengikuti bapaknya perang menaklukkan Mesir, dia juga meletakkan garis pendapatannya di Mesir, penduduk Mesir sudah meriwayatkan hadits darinya lebih dari 100 hadits. Dia meninggal di Mesir pada tahun77 H. pada pemerintahan Abdul Malik bin Marwan.

Kesimpulan :

1. Abdullah masuk islam lebih muda dari bapaknya 12 tahun.

2. Dia sangat mahir dalam Al-Qur’an dan kitab-kitab dari langit yang dulu.

3. Dia mempunyai keistimewaan dengan tidak merasa cukup dengan menghafal saja, melainkan menulisnya juga.

4. Dia mengikuti bapaknya menaklukkan Mesir.

5. Dia member fatwa dan mengajarnya.

Dia meninggal di Mesir pada tahun 77 H. pada pemerintah Abdul Malik bin Marwan.

Selasa, 05 Oktober 2010

PEMANFAATAN BIJI BUAH RAMBUTAN SEBAGAI MAKANAN CEMILAN

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan hidayah dan inayahnya kepada kami selama melakukan percobaan.
Sholawat dan salam senantiyasa tercurah keharibaan rasulullah Muhammad SAW, sahabat-sahabatnya serta orang-orang yang mengikutinya.
Ungkapan terimaksih kami sampaikan, kepada poimpinan pondok dan kepala sekolah yang memberikan kesempatan kepada kami untuk mengikuti perlombaan ini. Dan kepada guru IPA yang telah memberikan bimbinmgan dan pengarahan yang kami butuhkan serta berbagai pihak yang telah membantu kami.
Islam dan alquran telah mengajrlkan umat manusia untuk terus menggali, meneliti dan menyingkap rahasia penciptaan alam semesta sebagai bukti atau tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Hasil penelitian tersebut dapat dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup makhluk di muka bumi terutama manusia.
Atas dasar itulah kami mencoba untuk melakukan percobaan ini, walau dengan pengetahuan, alat dan bahan yang sederhana. Namun kami berharap percobaan yang kami lakukan ini bermanfaat dan membuka peluang peneliti-peneliti lain untuk melakukan penelitioan dan percobaan yang lebih mendalam.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami mohon saran dan kritik yang akan memperbaiki hasil kinerja yang kami peroleh. Dan hanya kepada Allah SWT jualah kami mengembalikan segalanya.

Bekasi, 22 Desember 2009

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………..................................................………………… I
KATA PENGANTAR…………………………………………………................................................... II
DAFTAR ISI…………………………………………………………........................................................III
A. PENDAHULUAN……………………………………………….....................................................1
B. TUJUAN………………………………………………………….......................................................1
C. TEORI DASAR…………………………………………………......................................................1
D. PROSEDUR PERCOBAAN……………………………………...................................................3
1. Alat dan bahan …………………………………………................................................................3
2. Cara kerja…………………………………………………................................................................4
E. HASIL PERCOBAAN………………………………………….......................................................4
F. MANFAAT/KEGUNAAN HASIL PERCOBAAN…………….............................................6
G. PENUTUP……………………………………………………….........................................................7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..........................................................8



III


PEMANFAATAN BIJI BUAH RAMBUTAN SEBAGAI MAKANAN CEMILAN

A.PENDAHULUAN
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang sangat besar kepada bangasa Indonesia berupa lelayaan alam yang berlimpah. Tanah yang subur dan menyimpan berbagai macam barang tambang yang sealan takan pernah habis dimakan zaman. Semua out merupakan tanda-tabda kebesaran akan kekuasaan Allah SWT yang diperuntukan sebagai lekangsengan hidup makhluk di dunia terutama manusia.
Salah bukti kesuburan tanah Indonesia adalah berkambangbiaknya tumbuhan dengan mudah baik dengan dipelihara maupun liar, dan semuanya member manfaat bagi kehidupan. Umumnya tumbuh-tumbuhan dibudidayakan sebagai makanan dan obat-obatan dan sebagainya.
Setiap makhluk hidup memerlukan makan dan minum. Makanan dan minuman tersebut berfungsi sebagai sumber tenaga untuk pertumbuhan makhluk hidup, karena itu tanpa makan dan minum manusia akan mati. Makanan dan minuman dapat berasal dari mana saja. Seperti jenis tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Banyaknya jenis tumbuhan di Indonesia yang belum dikelola dengan baik, adalah salah satu pemenuhan bahan makanan adalah dengan mencari sumber makanan baru atau menggalakan sumber makanan yang biasa dikonsumsi, tetapi belim membudidaya atau belum banyak disukai.
Atas dasar itulah kami mendapat ide untuk mengelola biji buah rambutan, sebagai bahan makanan alternative dan camilan. Karena pohon rambutan yang banyak digemari oleh berbagai kalangan, hanya daging buahnya saja yang dimanfaatkan, sementara biji buahnya di buang secara sia-sia. Setelah kami tes uji makanan, ternyata biji busah rambutan mengandung protein, amilum (karbohidrat), dan lemak.

B.TUJUAN
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk menghasilkan bahan pangan baru (alternative) dan menjadikannya suatu yang bermanfaat, yang kebanyakan orang tidak mengetahui manfaat dari percobaan ini.
C.TEORI DASAR
Rambuta banyak ditanam sebagai pohon buah, kadang-kadang ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan tropis ini membutuhkan iklim lebabdengan curah hujan tahunan paling sedikit 2.000 mm. rambutan merupakan tanaman dataran rendah, hingga ketinggian 300-600 m dpl.
1
Pohan dengan tinggi 15-35 mm ini mempunyai banyak cabang. Daun majemuk menyirip letaknyaberseking, debgab anak daun 2-4 pasang. Helaian anak daun bulat lonjong,panjang runcing, tepi rata, pertualangan menyirip letaknya berseling, dengan anak daun bulat lonjong, panjang7.5-20 cm, lebar 3.5-8.5 cm, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertualangan menyirip, tangkai silindris, warnanya hijau, kerap kali mongering. Bunga tersusun pada tandan di ujung ranting, harum, kecil-kecil, warananya hijau muda. Bunga jantan dan bunga betina tumbuh terpisah dalam satu pohon. Buah bentuknya bulat lonjong,panjang 4-5 cm, dengan duri temple yang bengkok,lemas sampai kaku. Kulit buahnya berwarna hijau dan menjadi kuning atau merah kalau sudah masak, dinding buah tebal. Biji bentuk elips, terbungkus daging buah berwarna putih transparan yang dapat dimakan dan mengandung air, rasanya bervariasi dari masam sampai manis. Kulit biji tipisb berkayu.
Rambutan berbunga pada akhir musim kemarau dan membentuk buah pada musim hujan, sekitar November sampai Februari. Ada banyak jenis rambutan, seperti ropiah, simacan, sinyonya, lebak bulus, dan binjei. Perbanyak denagn biji, tempelan tunas, atau dicangkok sifat6 dan khasiat.
Kulit buah berkhasiat sebagai penurun panas. Biji berkhasiat menurunkan kadar gula darah (hi9poglikemik). Buah ini mengandung berbagai kandunag kimia. Buah rambutan mengandung kabohidrat, protein, lemak, osfor, besi, kalsium, dan vitamin c. kulit buah mengan dung sanin dan saponin. Biji mangandung lemak dan polifenol. Daun mengandung sanin dan saponin, flavonoida, petic subtancesdan zat besi.
Bagian yang digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit adalah kulit buah,kulit kayu, daun biji dan akarnya. Kulit buah digunakan untuk mengatasi disentri, dan demam. Kulit kayu digunakan untuk mengatasi sariyawan. Daun digunakan untuk mangatasi diare dan ,menghitamlan rambut.akar digunakan untuk mengatasi demam.dan biji digunakan untuk mengatasi kencing manis (diabetes mellitus).
Musim lemarau telah tiba, biasanya pohon rambutan mulai banyak yang berbuah, dan dijual orang di pinggir jalan. Pernah mendenagr cemiln biji buah rambutan ?..... jawabannya pasti tidak pernah. Nah…ini adalah mungakin makanan baru yang mungkin juga bisa menjadi pertimbangan untuk sekedar dijadikan makann cemilan (makanan ringan) ataupun dijadikan alternative bisnis rumah tangga yang dapat menghasilkan uang yang berlimpah, asal saja bisa mengelola dan memproduksinya denagn tepat dan benar.
Cemilan biji rambutan bisa menjadi alternative makanan yang disukai , selain itu biji buah rambutan tidak beracun,dan mengandung : karbohidrat, protein, lemak, yang dapat memenuhi kebutuhab tubuh dari gizi.
Biji buah rambutan juga mengandung lemak polifenol yang cukup tinggi, komposisi zat-zat kimia dalam biji rambutan tersebut menghasilkan khasiat hipoglikemik, sehingga dapat digunakan sebagai pengobatan alternative guna menormalkan kadar gula dalam darah bagi penderita penyakit kencing manis (diabetes mellitus) yang cenderung tinggi.


2
Data buah rambutan :
Ordo : Spindales
Famili : Sapindaceae
Genus : Nephelium
Spesies : Nephelium Lappaceum L.
Nama Binominal : Nephelium Lappaceum L.

D.PROSEDUR PERCOBAAN
1. Alat dan bahan
I. Uji Amilum :

NO ALAT BAHAN
1 Ulekan Air
2 Tabung reaksi Biji rambuatan
3 Pipet Lugol/yodium
4 Rak tabung reaksi
5 Wadah kecil
6 spirtus


II. Uji Protein :

NO ALAT BAHAN
1 Ulekan Air
2 Tabung reaksi Biji rambutan
3 Pipet Larutan bioret
4 Rak tabung reaksi
5 Wadah kecil
6 spirtus

III. Uij Lemak

NO ALAT BAHAN
1 Kertas transparan Biji rambutan
2 ulekan



3
IV. Makanan biji asam

NO ALAT BAHAN
1 Panci Air
2 Codet Garam
3 Kompor Biji asam
4 Batang lidi
5 ember
6 saringan

V. Cemilan biji asam

NO ALAT BAHAN
1 Panci Gula/gula tanpa kalori
2 Sodet Biji rambutan
3 Kompor
4 toples

2. cara kerja
A. Uji Amilum

1. Biji rambutan diulekan hingga halus
2. Pindahkn biji rambutan ke dalam wadah lalu tambahkan air
3. Kemudian masukan larutan biji rambutan ke dalam tabung reaksi
4. Teteskan larutan yodium (5 tetes) ke dalam tabung reaksi tersebut
5. Aduk larutan tersebut sampai terjadi perubahan warna menjadi hitam (biru tua)

Larutan biji rambutan + larutan yodium hitam ( biru tua)

B. Uji Protein

1. Biji rambutan diulekan hingga halus
2. Pindahkan biji rambutan yang telah dihaluskan tadi ke dalam wadah, laluy tambahkan air
3. Kemudian masukan biji rambutan tadi ke dalam tabung reaksi
4. Teteskan larutan bioret (5 tetes) ke dalam tabung reaksi tersebut
5. Guncang-guncangkan tabung reaksi tersebut selama beberapa menit hingga terjadi perubahan warna larutan biji rambutan dari hijau kekuning-kuningan hingga menjadi warna violet.

Larutan biji rambutan + larutan bioret warna violet



4
C. Uji Lemak

1. Biji rmbutan di ulekan hingga halus
2. Taruh biji rambutan yang telah halus di atas kertas transparan
3. Kemudian tekan-tekan dengan menggunakan jari tangan
4. Setelah itu jemur di terik matahari tunggu sampai biji rambutan memberi bekas pada kertas transparan tersebut

Biji rambutan member bekas pada kertas transparan

D. Makanan alternative biji rambutan

a. Makanan kering

1. Mencuci biji buah rambutan yang hamoir terbuang atau yang sudah disiapkan untuk dibuat cemilan. Hal ini di lakukan untuk menghilangkan kuman yang masih ada dari orang telah makan rambutan.
2. Kemudian setelah itu biji buah rambutan ditiriskan
3. Masukan biji buah rambutan ke dalam panic,lalu di rebus dengan suhu 100 c (celcius), tambahkan garam secukupnya
4. Tunggu hingga biji buah rambutan berwarna kecoklatan, atau coba ambil biji buah rambutan dengan cara menusuk dengan sujen (garpu).
5. Jika sudah empuk, maka angkatlah biji buah rambutan itu lalu tiriskan, supaya air tidak terlalu banyak masuk meresap ke dalam biji buah rambutan yang sudah direbus.
6. Setelah kering biji buah rambutan, siap dihidangkan

b. Manisan biji buah rambutan

1. Apabila sisa cemilan biji buah rambutan terlalu banyak atau masih banyak, jangan lah di buang, hal ini dibatasi dengan cara diawetkan menjadi makanan ringan
2. Menggorengnya dengan mencampuri gula, sambil di aduk biji buah rambutan yang telah di rebus tadi,
3. Tambahkan gula sedikit demi sedikit
4. Jika sudah merata di hampir seluruh biji buah rambutan, maka matikan kompor/angkat penggorengan tersebut dan biarkan beberapa menit
5. Cemilan biji buah rambutan kering sudah siap di simpan untuk di makan kapan saja



5
E. HASIL PERCOBAAN

1. Larutan biji rambutan dalam tabung reaksi awalnya berwarna kuning kehijau-hijauan. Setelah ditetesi larutan yodium (5 tetes) warnanya berubah menjadi hitam (biru tua). Ini menandakan biji rambutan mengandung amilum/karbohidrat
2. Larutan biji rambutan dalam tabung reaksi awalnya berwarna kuning kehijau-hijauan. Setelah ditetesi larutan bioret (5 tetes) warnanya berubah menjadi violet. Ini menandakan biji rambutan mengandung protein
3. Biji rambutan yang telah dihaluskan awalnya berwarna kuning. Setelah ditekan-tekan dengan jari tangan di atas kertas tanpa noda, lalu di jemur di bawah terik matahari, sehingga meninggalkan bekas transparan pada kertas tersebut. Akan tetapi pada uji coba kami ini hasil yang kami dapatkan pada kertas tersebut adalah kertas tersebut hanya menghasilkan warna transparan yang sedikit.
4. Setelah biji rambutan direbus dengan air dan garam, kemudian air berubah menjadi warna kecoklatan, maka menghasilkan biji buah rambutan yang siap untuk dimakan. Karena terdapat sisa maka kami menbuatnya sebagai cemilan yang di awetkan dengan gula. Cemilan biji buah rambutan pun siap dimakan kapan saja.

F. MANFAAT/KEGUNAAN HASIL PERCOBAAN
Setelah diadakan uji coba terhadap kandungan gizi yang terdapat pada biji rambutan diperoleh manfaat sebagai berikut :
1. Biji rambutan bisa digunakan sebagai bahan uji makanan protein, amilum dan lemak pada pelajaran biologi
2. Biji rambutan dapat dimanfaatkan bahan makanan alternative karena mengandung gizi protein, amilum dan lemak
3. Bij rambutan yang telah di olah menjadi makanan dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kadar gula darah yang terdapat di dalam tubuh










6

G. PENUTUP
Bedasarkan uji coba yang kami lakukan membuktikan bahwa masih banyak sumber alam nabati yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia namun terbuang sia-sia. Karena tidak ada upaya untuk menggali dan menyingkap kekayaan yang masih tersimpan tersebut. Kami merasa bangga bisa mengikuti lomba mata pelajaran IPA ini, mudah-mudahan dengan lomba ini dapat memacu kami untuk dapat memanfatkan sesuatu yang awalnya tidak bermafaat menjadi suatu yang bermanfaat. Karena Allah SWT tidak pernah menciptakn sesuatu yang sia-sia untuk manusia. Segalanya bisa bermanfaat asal manusoia itu bisa belajar dan mengelola hasil kekayaan alam ini.
Semoga apa yang kami sampaikan bisa berguna dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kritik dan saran sangat membantu kami untuk melanjutkan setiap langkah kami melakukan percobaan yang lebih baik lagi.

Bekasi, 22Desember 2009

Tim Penyusun











DAFTAR PUSTAKA

• DRS.R.Soetono,Ak. 1994. RPAL (Rangkouman Pengetahuan Alam Lengkap). Semarang : Aneka Ilmu
• Dkk,Hadiat.2002. Kamus Ilmu Pengetahuan. Jakarta : Balai Pustaka.
• Haryanto, Sugeng.2009. Ensiklopedi Tanaman Obat Indonesia. Palmall.
• http :// www.Google.com
• http :// www.Wikipedia.Orang
• http :// www.djtampubulon.blogspot.com/2009/01/m
• http :// www.kulinet.com/../209/

Selasa, 28 September 2010

KRONOLOGIS KERUSUHAN MALUKU ((Bagian Pertama)

KRONOLOGIS KERUSUHAN MALUKU (AMBON)
(Bagian Pertama)
Yayasan Salawaku
09/15/99 01:33 PM GMT
I. PENGANTAR
Kerusuhan Ambon (Maluku) yang terjadi sejak bulan Januari 1999 hingga saat ini telah memasuki periode kedua, yang telah menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang cukup besar serta telah membawah penderitaan dalam bentuk kemiskinan dan kemelaratan bagi rakyat di Maluku pada umumnya dan kota Ambon pada khususnya.
Kerusuhan Ambon (Maluku) yang semula menurut pemahaman kalangan masyarakat awam sebagai sebuah tragedi kemanusiaan yang disebabkan oleh suatu tindak/peristiwa kriminal biasa, ternyata berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan adalah merupakan sebuah rekayasa yang direncanakan oleh orang atau kelompok tertentu demi kepentingannya dengan mempergunakan isu SARA dan beberapa faktor internal didaerah (seperti kesenjangan ekonomi, diskriminasi dibidang pemerintahan dll) untuk melanggengkan skenario yang ditetapkan.
Begitu matangnya rencana yang dilakukan yang diikuti dengan berbagai penyebaran isu yang menyesatkan, seperti adanya usaha-usaha dari kelompok separatis RMS (Republik Maluku Selatan) yang sengaja diidentifisir dengan Republik Maluku Serani (Kristen), adanya usaha untuk membantai umat Islam di Maluku, keterlibatan preman Kristen Jakarta, isu pemasokan senjata kepada umat Kristen di Maluku dari Israel dan Belanda, serta berbagai isu menyesatkan lainnya telah menimbulkan semakin kuat dan mengentalnya sikap dan prilaku fanatisme terhadap masing-masing agama (Islam dan Kristen).
Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan ABRI untuk mengklarifikasi isu-isu yang tidak bertanggung jawab tersebut ternyata tidak mampu meredam kekuatan dari mereka yang menginginkan agar kerusuhan Ambon (Maluku) terus diperpanjang dan diperluas.
Penciptaan kondisi ini semakin menguat ketika ABRI (TNI dan Polri) telah dengan sengaja ikut menciptakan konflik yang berkepanjangan melalui penanganan pengendalian keamanan yang tidak profesional dan terkesan bertendensi mengipas-ngipas agar kerusuhan di Maluku tak kunjung selesai.
Peranan Pemerintah Daerah, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Militer serta komponen bangsa lainnya yang ada di daerah melalui berbagai upaya rekonsiliasi untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai hanya bersifat "semu" belaka. Satu dan lain hal disebabkan karena tidak ada kemauan yang transparan dalam upaya menyelesaikan pertikaian, juga upaya rekonsiliasi lebih bersifat Top Down dan bukan Bottom Up.
Sejauh mana kebenaran dari pikiran-pikiran di atas, berikut kami dari YAYASAN SALA WAKU MALUKU sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (NGO) lokal mencoba menurunkan rangkuman kronologis peristiwa kerusuhan di Maluku (Ambon) yang diperoleh berdasarkan hasil investigasi di lapangan.
II. KRONOLOGIS PERISTIWA KERUSUHAN DI MALUKU

1. AWAL PERISTIWA
Peristiwa kerusuhan di Ambon (Maluku) diawali dengan terjadinya perkelahian antara salah seorang pemuda Kristen asal Ambon yang bernama J.L, yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkot dengan seorang pemuda Islam asal Bugis, NS, penganggur yang sering mabuk-mabukan dan sering melakukan pemalakan (istilah Ambon "patah" ) khususnya terhadap setiap sopir angkot yang melewati jalur Pasar Mardika – Batu Merah.
Saat itu tanggal 19 Januari 1999, masih dalam hari raya Idul Fitri (hari kedua), pemuda Bugis NS bersama temannya seorang pemuda Bugis lain bernama T, melakukan pemalakan di Batu Merah terhadap pemuda Kristen J.L selama beberapa kali ketika J.L mengendari angkotnya dari jurusan Mardika – Batu Merah. Namun permintaan kedua pemuda Bugis tersebut tidak dilayaninya, karena J.L belum mempunyai uang, mengingat belum ada penumpang yang dapat diangkutnya, karena hari itu hari raya Idul Fitri.
Permintaan dengan desakan yang sama dilakukan oleh pemuda NS hingga kali yang ketiga saat pemuda Ambon J.L berada di terminal Batu Merah, malah pemuda Bugis NS tidak segan-segan mengeluarkan badiknya untuk menikam pemuda Ambon J.L. Untunglah J.L sempat menangkisnya dengan mendorong pintu mobilnya.
Merasa dirinya terancam, pemuda J.L langsung pulang ke rumahnya mengambil parang (golok) dan kembali ke terminal Batu Merah. Disana ia masih menemukan pemuda Bugis NS bersama temannya T. Ia kemudian memburunya, dan NS kemudian berlari masuk ke kompleks pasar Desa Batu Merah.
NS kemudian ditahan oleh warga Batu Merah, dan ketika ia ditanya apa permaslahannya, maka ia (NS) menjawab bahwa, "ia akan dibunuh oleh orang Kristen".
Jawabannya ini kemudian yang memicu kerusuhan Ambon, dengan munculnya warga Muslim dimana-mana untuk menyerang warga Kristen dan sebaliknya juga warga Kristen yang muncul untuk mempertahankan diri.
2. PECAHNYA KERUSUHAN DI MANA-MANA
Beberapa saat berselang atau sekitar 5 menit setelah peristiwa saling kejar-mengejar antara pemuda Muslim asal Bugis, NS dengan pemuda Kristen asal Ambon J.L, seperti ada komando, kerusuhan akhirnya pecah dimana-mana dalam kota Ambon.
Kira-kira jam 15.00 WIT ratusan masa Muslim muncul dari Desa Batu Merah (lokasi dimana pemuda Bugis NS dikejar dan berteriak akan dibunuh oleh oleh orang Kristen) bangkit menyerang warga Kristen di kawasan Mardika (tetangga desa Batu merah) dengan menggunakan berbagai alat tajam (parang, panah, tombak dan lain-lain) dengan seragam dan berikat kepala putih. Mereka sempat melukai, merusak dan mebakar rumah-rumah warga Kristen Mardika. Demikian juga pada waktu yang bersamaan, beberapa lokasi pemukiman Kristen seperti Galunggung, Tanah Rata, Kampung Ohiu, Silale dan Waihaong ikut diserang oleh kelompok penyerang Muslim. Beberapa orang warga Kristen terbunuh, ratusan rumah dibakar dan sebuah gereja yang terletak di kawasan Silale dirusak dan akhirnya dibakar oleh masa.
Dari lokasi-lokasi ini, kerusuhan berlanjut terus dan hanya berbeda waktu beberapa menit dari lokasi ke lokasi yang lain.
Warga Kristen yang mendiami lokasi Batu Gantung , Kudamati dan sekitarnya setelah mendengar penyerangan yang dilakukan oleh masa Muslim terhadap warga Kristen di Mardika, Galunggung, Kampung Ohiu, Waihaong dan Silale serta mendengar gereja Silale telah terbakar, bangkit amarahnya dan memberikan serangan balasan terhadap warga Muslim melalui pengrusakan dan pembakaran rumah-rumah di kawasan Batu Gantung dan Kompleks Pohon Beringin, serta melakukan pengrusakan dan pembakaran terhadap berbagai kendaraan seperti becak, sepeda motor dan mobil.
3. SALING MENYERANG
Setelah terjadi kerusuhan pada beberapa lokasi seperti tersebut di atas yang berlangsung sejak siang hingga menjelang malam tanggal 19 Januari 1999, maka memasuki malam hingga pagi hari tanggal 20 Januari 1999, suasana terasa semakin mencekam dengan semakin berkembangnya isu telah terjadi pertikaian antar sesama warga Ambon (Maluku) yang bernuansa SARA, terutama diantara kelompok yang beragama Kristen dan Muslim.
Beberapa lokasi di dalam wilayah kota Ambon terus berkecamuk. Di lokasi Pohon Puleh, Tugu Trikora dan Anthony Rhebok hingga tengah malam tanggal 19 januari 1999, terlihat masa diantara kedua kubu saling berhadap-hadapan dan mencoba untuk saling melakukan penyerangan dengan pelemparan batu yang diteruskan dengan pengrusakan dan pembakaran sejumlah rumah diantara kedua belah pihak, pembakaran kendaraan (becak, sepeda motor dan mobil) dan pembakaran sebuah sekolah Al Hilal di Jl. Anthony Rhebok. Sementara itu di kawasan Batu Merah Tanjung yang dihuni oleh mayoritas warga Muslim, terjadi pengrusakan, pembakaran terhadap rumah-rumah dan pembantaian terhadap beberapa warga Kristen. Di lokasi inipun sebuah gereja sempat dirusak kemudian dibakar oleh masa Muslim. Sedangkan di lokasi Puleh (Karang Panjang) warga Kristen sempat merusak dan membakar rumah-rumah warga Muslim, demikian juga sebuah mesjid yang terletak di lokasi ini.
Menjelang pagi hari tanggal 20 Januari 1999, terjadi penyerangan secara besar-besaran yang dilakukan oleh warga Kristen terhadap kompleks Pasar Gambus, kompleks Pasar Mardika dan kompleks Pasar Pelita yang berada di tengah-tengah jantung kota. Penyerangan ini dimulai dengan kosentrasi masa Muslim disekitar Jl. A. J. Patty menuju ke lapangan Merdeka Ambon yang diduga akan melakukan penyerangan ke gereja Maranatha (gereja Pusat Ambon).
Masa Kristen yang berada di sekitar kompleks gereja Maranatha merasa terancam, akhirnya melakukan penyerangan ke lokasi tersebut yang merupakan daerah yang mayoritas dihuni oleh warga muslim dengan jalan membakar habis kompleks tersebut. Diperkirakan banyak korban yang meninggal, karena terjebak kebakaran yang hingga saat ini sulit teridentifikasi.
4. WARGA MUSLIM JAZIRAH LEIHITU BERGERAK
Pecahnya kerusuhan Ambon tanggal 19 Januari 1999 akhirnya melebar keluar kota Ambon. Pada tanggal 20 Januari 1999, kira-kira jam 09.00 WIT, warga Muslim jazirah Leihitu yang terletak bagian barat dan utara Pulau Ambon mulai bergerak dengan sasaran menuju kota Ambon. Menurut data yang ditemukan di lapangan , tujuan mereka bergerak menuju kota Ambon karena adanya isu yang tidak benar bahwa mesjid Al-Fatah di kota Ambon telah dibakar oleh orang-orang Kristen. Selain itu juga ada data yang mengungkapkan bahwa tujuan mereka ke Ambon adalah dalam rangka silahturahmi berkenan dengan hari raya idul fitri.
Namun apapun alasan yang dibuat oleh mereka, ternyata semuanya hanya untuk membela diri, karena cukup bukti yang ditemukan di lapangan bahwa setelah terjadinya kerusuhan tanggal 19 Januari 1999 di kota Ambon, telah terjadi kontak antara umat Muslim kota Ambon dengan umat Muslim jazirah Leihitu untuk melakukan penyerangan terhadap desa-desa Kridten yang berada di sekitarnya maupun yang menuju arah kota Ambon.
Bukti-bukti di atas didukung pula dengan adanya fakta bahwa dalam waktu yang relatif singkat, seluruh warga Muslim jazirah Leihitu dapat dikumpulkan, pada hal jarak antara desa yang satu dengan yang lainnya cukup berjauhan. Pada saat penyerangan, mereka telah menggunakan simbol-simbol tanda pengenal khusus (baju seragam dan ikat kepala putih) serta membawah alat tajam seperti parang, panah, tombak dan bom yang cukup banyak. Malah strategi penyerangan yang dilakukan cukup sistimatis dan terencana. Menurut data yang ditemukan di lapangan saat terjadinya penyerangan, pasukan Muslim yang menyerang desa-desa Kristen tersebut terdiri dari 3 kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok pengusir yang menggunakan bom rakitan, kelompok kedua adalah kelompok penjarah dan kelompok ketiga adalah kelompok perusak dan pembakar rumah-rumah warga sekaligus melakukan pembersihan dalam bentuk pembantaian terhadap warga Kristen yang ditemukan.
Ketika mereka mulai bergerak pada tanggal 20 Januari 1999, sedikitnya ada 3 pasukan penyerang. Pasukan pertama terdiri dari warga Muslim desa Hitu, Mamala, Morela dan sebagian lagi warga Desa Wakal yang melakukan penghancuran terhadap warga Desa/Dusun Kristen Telaga Kodok, Benteng Karang, Hunuth/Durian Patah, Waiheru, Nania dan Negeri Lama.
Operasi penyerangan yang mereka lakukan sejak pagi hingga sore hari tanggal 20 Januari 1999, sempat membumihanguskan perkampungan di atas, merusak, membakar, menjarah rumah-rumah dan harta milik serta melukai dan membunuh sejumlah warga Kristen yang ditemui.
Dari data yang ada ratusan rumah dirusak, dibakar dan dijarah. 5 buah gereja dibakar habis (3 buah di Benteng Karang, 1 buah di Nania, 1 buah di Negeri Lama), 1 buah sekolah dibakar, kurang lebih 25 orang dibunuh, termasuk salah seorang pendeta yang baru selesai berdoa di gereja Nania, yaitu Pdt. THYSEN dan mayatnya kemudian dibakar, ratusan warga dilukai serta sebagian besar harta benda milik warga, dijarah dan diangkut dengan mobil-mobil truck.
Tragisnya lagi dari kurang lebih 20 warga Kristen yang dibunuh di dusun Benteng Karang, 15 diantaranya kemudian dibakar dan salah satunya adalh Ny. RINA SERPIELA, ibu hamil (6 bulan) dibunuh dengan cara membelah perutnya kemudian janinnya dikeluarkan dan dibakar bersama mayat ibunya. Peristiwa ini disaksikan sendiri oleh suaminya YOPY SERPIELA. Sedangkan anaknya yang berusia 2 tahun sempat diculik dan dijadikan tameng oleh penyerang dari lemparan batu warga Kristen yang bertahan.
Seorang pendeta dari gereja Sidang Jemaat Allah yang bersama-sama dengan beberapa orang tua, wanita dan ank-ank juga sempat dibom oleh penyerang, saat mereka bersembunyi di sebuah goa di Dusun Benteng Karang, untunglah bom tersebut tidak meledak.
Pasukan kedua terdiri dari warga Muslim Desa Wakal yang melakukan pengrusakan, pembakaran dan pembantaian terhadap warga Kristen yang berada di sekitarnya hingga ke arah Desa Hitu dari arah timur hingga ke Desa Hila. Mereka merusak, membakar dan menjarah rumahdan harta milik warga Kristen. Malah di Desanya sendiri- Desa Wakal - mereka sempat membantai seorang pendeta yaitu MECKY SAINYAKIT dan sopir truck DIRK MATAHERU yang saat itu menggunakan mobil truck dari arah Desa Hila menuju desa Wakal untuk mencari angkutan bagi rombongan Bible Camp GKPB yang akan pulang ke Ambon.
Setelah selesai mebunuh pendeta dan sopir mobil tersebut, mereka kemudian menuju ke kompleks Field Station Fakultas Perikanan Universitas Pattimura, dimana anggota jemaat dari sang pendeta sedang bersiap-siap pulang ke Ambon setelah melakukan kegiatan Bible Camp.
Rombongan yang sebagian besar anak-anak dan wanita itu (kurang lebih 100 orang) kemudian diserang dan dibantai. Beberapa orang anak sempat melarikan diri dengan cara berenang ke laut dan masuk hutan.
Mereka kemudian ditolong oleh warga Muslim asal Buton dan beberapa penduduk Muslim lainnya, kemudian dievakuasi melalui hutan (gunung) ke Desa Hative Besar dan Poka /Rumahtiga. Sebagian yang lain memilih tetap tinggal akhirnya disiksa, dilukai dan 4 (empat) orang dibunuh dan kemudian mayatnya dilempar dan ditinggalkan begitu saja di dalam got. Dalam peristiwa ini seorang pemuda Kristen yang bernama ROY PONTOH sempat dibunuh karena ketika ditanya "kamu siapa", ia menjawab "saya tentara Allah" secara berulang kali kepada para pembantainya.
Pasukan ketiga terdiri dari warga Muslim Desa Hila Islam yang melakukan penyerangan terhadap Desa Hila Kresten dan pembantain terhadap 8 (delapan) orang warga Kristen asal Desa Ulath Pulau Saparua yang sementara membersihkan kebunnya di hutan Desa Hila Islam.
Menurut data yang peroleh di lapangan beberapa saat setelah terjadi penyerangan dan pembantaian pasukan pertama dan pasukan kedua di lokasi-lokasi yang disebut di atas, warga Desa Hila Islam menyerang dan membumi hanguskan Dusun Hila Kristen yang sebenarnya dari segi adat istiadat dan budaya masih mempunyai hubungan keluarga. Penyerangan ini mengakibatkan seluruh rumah-rumah warga Kristen di Dusun ini terbakar termasuk 1 (satu) buah Gereja tua yang mempunyai nilai sejarah, 1 (satu) orang dibunuh dan dibakar serta 2 (dua) orang lainnya mengalami luku-luka. Warga Kristen Dusun ini terpaksa harus mengungsi dengan berjalan kaki melewati gunung (ada yang sampai dua hari perjalanan untuk tiba ditempat pengungsian yaitu Desa Hative Besar).v Dalam perjalanan pengungsian ini mereka juga ditolong saudara-saudaranya dari Desa Kaitetu yang beragama Muslim.
5. TIMBUL FANATISME AGAMA YANG KUAT
Kerusuhan demi kerusuhan di Pulau Ambon pada akhirnya bersangkut paut dengan sikap toleransi warga yang berdomesili di Pulau Ambon. Sementara isu pertikaian yang bernuasa SARA semakin dipertajam sehingga menimbulkan panatisme antara masing-masing umat beragama. Berkenaan dengan itu maka pada tanggal 21 Januari 1999 warga Kristen yang berdomisili di Batu Gajah Dalam mendengar terbunuhnya 2 (dua) orang pendeta dan pembakaraan beberapa buah gereja dalam penyerangan yang dilakukan oleh warga Muslim dari jasirah Leihitu kemudian bangkit menyerang warga Muslim Dusun Batu Bulan dan membantai sejumlah warganya. Dari data di lapangan terungkap 150 buah rumah dibakar/dirusak, 5 (lima) orang dibunuh dan 1 (satu) buah Mesjid terbakar. Demikian juga pada tanggal yang sama warga Kristen yang berdomesili di Batu Gantung Dalam (Kampung Ganemo), Mangga Dua, Kudamati ikut melakukan penyerangan terhadap warga Muslim yang berada di sekitarnya. Dalam penyerangan ini 8 (delapan) orang meninggal dunia.. 5 (lima) orang warga Muslim diantaranya dibantai kemudian dibakar bersama mobil truk yang mengangkutnya di kawasan Mangga Dua karena diduga sebagai propokator dan membawa bahan peledak.
Sementara itu di kawasan Desa Hative Besar Kotamadya Ambon terjadi penyerangan dari warga Muslim asal Buton, Bugis dan Makasar dari Dusun Wailete yang berada di bawah wilayah Desa Hative Besar yang mengakibatkan puluhan rumah warga Kristen Desa Hative Besar terbakar. Peristiwa ini selain dipicu oleh dampak kerusuhan Ambon tanggal 19 Januari 1999, juga diakibatkan oleh dendam lama yaitu peristiwa kerusuhan yang terjadi pada bulan Nopermber 1998. Tindakan penyerangan warga Dusun Wailete tersebut dibalas oleh warga Kristen Desa Hative Besar yang membakar habis lokasi pemukiman mereka. Akibat Peristiwa ini ratusan rumah terbakar dan 4 (empat) orang Warga Muslim Meninggal, 1 buah Mesjid dan 1 buah Mushola terbakar.
6. KERUSUHAN BERGESER KE LUAR PULAU AMBON
Begitu liciknya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang tidak menginginkan kedamaian di Maluku, akhirnya mereka mampu memprovokasi isu SARA dalam kerusuhan Ambon yang semakin mengental di kalangan masyarakat. Selain faktor di atas semakin terasa dikembangkan pula isu-isu yang tidak benar di kalangan umat Muslim di luar pulau Ambon seperti telah terbakarnya Mesjid Al-Fatah yang merupakan pusat kebanggaan umat Muslim di Maluku, terbakarnya rumah dan terbunuhnya beberapa tokoh Muslim di kota Ambon yang dilakukan oleh orang-orang Kristen.
Isu-isu yang tidak benar ini, akhirnya keluar dari wilayah pulau Ambon. Serentak dengan itu umat Muslim di kota Sanana (Kabupaten Maluku Utara) bangkit dan menyerang kelompok minoritas Kristen di kota Sanana dan sekitarnya pada tanggal 21 Januari 1999 tengah malam. Puluhan rumah dan bangunan dirusak dan dibakar termasuk 4 (empat) buah Gereja serta 3 (tiga) orang warga Kristen dibunuh oleh masa dan 6 (enam) orang lainnya (3 orang warga Kristen dan 3 orang warga Muslim) mengalami luka-luka.
Demikian juga 24 Kepala Keluarga minoritas Kristen yang tinggal di Dusun Papora, Desa Luhu (beragama Muslim) Kecamatan Seram Barat Piru dibumi hangsukan oleh warga Desa Luhu. Rumah-rumah dan harta benda mereka dibakar habis termasuk 2 (dua) buah Gereja. Mereka terpaksa lari ke hutan-hutan untuk melindungi diri selama beberapa hari, sebelum akhirnya dengan menempuh jalan kaki berkilo-kilo meter, akhirnya tiba di Desa Lokki (sebuah Jemaat Kristen) dan mengungsi di situ. Sayangnya Desa Lokki ini juga telah dibumi hanguskan oleh kelompok Muslim pada kerusuhan periode kedua yang dimulai pada pertengahan bulan Juli 1999, sehingga akhirnya pengungsi asal Dusun Papora ini bersama-sama warga Kristen Desa Lokki harus menempuh jalan hidup baru dengan mengungsi ke Desa Piru (ibu kota Kecamatan Seram Barat).
Nasib malang ini juga ikut dialami oleh warga Kristen Desa Tomalehu Timur di pulau Manipa (Kecamatan Seram Barat). Desa Tomalehu Timur yang merupakan satu-satunya Desa Kristen di pulau ini ikut dibumi hanguskan oleh warga Muslim dari Desa Kelang Asaude, Hasaoi, Luhutubang, Aman Jaya, Tuniwara dan Buano Hatuputih. Semula mereka sempat dilindungi oleh warga Muslim Desa Tomalehu Barat yang mempunyai hubungan Gandong (dari satu moyang hanya berbeda agama). Namun upaya perlindungan ini tidak membuahkan hasil, karena kelompok Muslim Desa tetangga lainnya yang menyerang warga Kristen Tomalehu Timur berada dalam jumlah yang cukup banyak. Desa ini akhirnya dibumi hanguskan pada tanggal 25 Januari 1999 jam 04.00 WIT. Seluruh rumah dan bangunan dibakar habis termasuk 1 (satu) buah gedung Gereja, 1 (satu) orang meninggal dunia dan 1 (satu) orang lainnya mengalami luka berat. Sama halnya dengan Dusun Papora, warga Kristen Desa Tomalehu Timur ini merupakan kelompok minoritas yang berada di tengah-tengah kelompok mayoritas Muslim. Ketika terjadinya penyerangan terhadap mereka, jalan satu-satunya yang mereka tempuh adalah lari masuk ke hutan untuk menyelamatkan diri, sebelum mereka dievakuasi oleh aparat keamanan dan diungsikan ke Desa Tomalehu Barat (Desa Muslim) yang merupakan Desa Gandong mereka.
Setelah beberapa hari tinggal di Desa Tomalehu Barat, perasaan was-was selalu menghantui mereka karena hampir setiap hari mereka mendapat ancaman dari Desa-Desa penyerang untuk dihabisi.
Akhirnya atas koordinasi dengan aparat keamanan dan tanpa memikirkan bagaimana masa depan mereka, mereka dievakuasi dengan kapal TNI Angkatan Laut pada akhir bulan Pebruari 1999 ke kota Kecamatan Piru. Di lokasi pengungsian yang baru ini mereka diterima oleh warga Kristen pada beberapa Jemaat/Desa di antaranya : Piru, Neniari, Lumoli, Translog Mata Empat, Eti dan Morakao.
7. PULAU AMBON TETAP BERGOLAK
Ketika beberapa lokasi Desa Kristen di luar pulau Ambon sebagaimana yang diuraikan di atas diserang dan dibumi hanguskan oleh warga Muslim, maka hingga akhir bulan Januari 1999 situasi di Pulau Ambon terus bergolak, melalui berbagai pertikaian antar kelompok yang bertikai (Muslim dan Kristen).
Dalam kurun waktu tersebut beberapa kejadian sempat terjadi dalam kota Ambon seperti di Gudang Arang, Batu Gong, Desa Passo dan beberapa lokasi lain dalam skala kecil.
Di Gudang Arang pada tanggal 23 Januari 1999 kira-kira jam 14.00 WIT masa Muslim asal BBM (Buton, Bugis, Makasar) dengan memanfaatkan aparat keamanan (bantuan) KOSTRAD yang berasal dari Ujung Pandang telah melakukan penyerangan dan pembakaran rumah-rumah warga Kristen di Gudang Arang.
Beberapa orang pemuda warga Kristen yang mencoba mempertahankan diri ditembak oleh aparat keamanan yang mengakibatkan 1 (satu) orang meninggal dunia dan 6 (enam) orang luka-luka karena tembakan aparat keamanan serta beberapa buah rumah rusak dan terbakar.
Melihat tindakan aparat keamanan yang memihak dalam bentuk memimpin penyerangan tersebut, salah seorang pemuda Kristen sempat membantai seorang aparat keamanan dengan parang (golok) hingga meninggal dunia.
Sementara itu di Batu Gong Desa Passo pada tanggal 21 Januari 1999 terjadi penyerangan terhadap warga Muslim asal Buton di Wailiha oleh masa Kristen Desa Passo. Walaupun tidak terjadi korban jiwa dan hanya 1 (satu) buah rumah terbakar, namun pada tanggal 23 Januari 1999 masa Kristen Desa Passo kembali melakukan penyerangan. Kali terhadap masa Muslim di sekitar kompleks pabrik Playwood Batu Gong. Akibat penyerangan ini 1 (satu) orang mengalami luka, 1 buah Mesjid terbakar dan beberapa buah rumah warga Muslim rusak/terbakar.